Friday, February 1, 2013

Memulai bisnis studio musik

Alhamdulillah saat ini adalah awal Saya memulai membuat blog yang bertemakan studio musik, pada posting pertama ini Saya akan bercerita tentang pengalaman Saya waktu pertama kali mendirikan studio musik, pikiran saya menerawang ke beberapa waktu ke belakang, pada waktu itu saya dan ke tiga teman Saya berniat membuat suatu usaha bisnis sebagai media pertemuan pertemanan kami.

Berbagai jenis usaha kami coba lakukan seperti beternak ayam pedaging, beternak kelinci sampai berjualan rambutan kami lakukan tetapi tak ada satupun dari jenis usaha itu yang berhasil, yang ada hanya rugi dan rugi, tapi kami tetap senang karena semua itu dilakukan dengan ikhlas dan penuh suka cita.

setelah sekian lama menggeluti berbagai jenis usaha akhirnya kami berempat mempunyai ide untuk membuat studio musik, awal tercetusnya ide ini adalah takkala di kampus teman saya diadakan pentas seni yang diadakan di dalam lingkungan kampus, ketiga teman saya itu ikut mengisi acara tersebut dengan membuat grup band dadakan, sebelum manggung teman-teman saya tersebut selalu berlatih di studio musik di daerah dekat kampus mereka yaitu di daerah jalan soekarno hatta bandung, hampir setiap ada latihan band saya ikut melihat dari dalam studio.

setelah acara pentas musik selesai terjadilah obrolan diantara kami berempat yang intinya mencoba jenis usaha baru yaitu studio musik,  singkat cerita akhirnya kamipun sepakat akan membuat studio musik(walaupun masih bingung bagaimana cara memulainya),

Untuk membangun jenis usaha studio musik tidaklah mudah karena dibutuhkan modal yang cukup besar, tetapi waktu itu kami berempat tetap berusaha mencari modal untuk mewujudkannya, sampai pada akhirnya kami berempat berkumpul kembali dengan membawa sejumlah uang untuk digabungkan menjadi satu dan memulai membuat studio musik, dengan bermodalkan uang 10juta kamipun mencoba memulai bisnis baru ini.

Langkah pertama kami waktu itu adalah mencari tempat yang dapat disewa untuk studio musik kami, tetapi  betapa sulitnya mencari tempat yang cocok, akhirnya jalanpun terbuka, saat itu ada salah satu teman kami yang menikah dan menetap di daerah Sumedang tepat di pinggir jalan besar, teman kami tersebut mengajukan usul supaya  memakai salah satu ruangan rumahnya untuk dibuat studio musik, alangkah senangnya kami akhirnya dapat juga tempat dengan sangat mudah.

Setelah mendapatkan tempat mulailah kami menyiapkan bahan bangunan untuk dijadikan peredam suara, pada waktu itu pengetahuan kami tentang cara membuat peredam suara untuk studio musik sangatlah minim sehingga hanya dengan pengetahuan seadanya kamipun memberanikan diri membangunnya. Bahan bangunan yang kami beli saat itu adalah:
  • Majun, yaitu sampah tekstil yang terdiri dari benang, kain perca dan bahan lainnya.
  • kayu kaso untuk membut rangka tempat menempelkan majun
  • Triplek
  • Kertas wadah telur
  • lem
  • papan
  • paku
  • Karpet
Dengan bahan-bahan sedanya kamipun membuat peredam suara untuk studio musik kami dan dibantu oleh tukang kayu setempat, dengan waktu yang relatip singkat akhirya ruangan studiopun selesai, tinggal menyiapkan peralatan musik dan perlengkapan audionya..

This entry was posted in :

0 comments:

Post a Comment